makna-lagu-blackbird-the-beatles

Makna Lagu Blackbird – The Beatles

Makna Lagu Blackbird – The Beatles. Blackbird muncul di The White Album (1968) sebagai lagu solo Paul McCartney: hanya gitar akustik, tapping kaki, dan suara burung asli di latar. Dua menit yang terdengar sederhana, tapi isinya jadi salah satu pernyataan paling kuat The Beatles soal hak sipil dan harapan di tengah kekacauan tahun 1968. BERITA BASKET

Inspirasi dari Gerakan Hak Sipil Amerika: Makna Lagu Blackbird – The Beatles

Paul menulisnya di Skotlandia setelah menonton berita tentang kerusuhan rasial di Amerika. “Blackbird” adalah simbol untuk wanita kulit hitam (black bird = black girl). Lirik “Blackbird singing in the dead of night / Take these broken wings and learn to fly” langsung merujuk pada perjuangan mereka yang terus ditekan tapi tetap berusaha bangkit. Paul terang-terangan bilang, “Saya ingin menulis lagu untuk memberi semangat pada orang-orang kulit hitam di Amerika Seratan, khususnya perempuan.” Di tahun yang sama Martin Luther King dibunuh, pesan ini terasa sangat mendesak.

Metafor Burung yang Terluka Tapi Tetap Bernyanyi: Makna Lagu Blackbird – The Beatles

“Take these broken wings and learn to fly / All your life / You were only waiting for this moment to arise” adalah nasihat sekaligus doa. Paul memilih burung hitam karena di Inggris, burung itu sering dianggap biasa saja, bahkan dianggap hama, tapi tetap bernyanyi di malam paling gelap. “You were only waiting for this moment to be free” bukan cuma soal hak sipil, tapi juga soal siapa saja yang merasa dikurung oleh prasangka, ketakutan, atau trauma. Lagu ini jadi anthem universal tanpa terdengar menggurui.

Rekaman Solo yang Penuh Makna

Paul merekamnya sendirian di studio Abbey Road malam hari, hanya ditemani George Martin. Dia memainkan gitar dengan teknik fingerpicking yang terinspirasi Bach (Bourrée in E minor) yang dulu sering dimainkan bareng John waktu remaja. Tapping kaki jadi metronom alami, suara burung asli dari sound library ditambahkan kemudian. Paul sengaja tidak mau ada anggota lain ikut karena ingin lagu ini terasa sangat personal, seperti bisikan langsung ke telinga pendengar. Hasilnya, Blackbird terdengar seperti lagu rakyat yang sudah ada ratusan tahun, padahal baru lahir di tahun 1968.

Kesimpulan

Blackbird adalah bukti Paul McCartney bisa menulis lagu politik tanpa terdengar seperti pidato. Dengan hanya gitar dan suara lembut, dia berhasil menyampaikan pesan yang lebih keras daripada teriakan protes mana pun. Lebih dari setengah abad kemudian, lagu ini masih dipakai di demonstrasi hak sipil, pernikahan, sampai pemakaman, karena pesannya tidak pernah kadaluarsa: tidak peduli seberapa gelap malamnya, terus bernyanyi saja, karena saatnya terbang pasti datang. Paul menulisnya untuk perjuangan orang lain, tapi tanpa sengaja juga memberi kita semua sayap cadangan di saat paling lelah. Dan setiap kali petikan gitar itu dimulai, kita tahu: masih ada harapan, asal kita mau membuka mata dan terbang.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *