makna-lagu-hope-the-chainsmokers

Makna Lagu Hope – The Chainsmokers

Makna Lagu Hope – The Chainsmokers. “Hope” yang rilis Desember 2018 jadi penutup manis sekaligus pernyataan tegas dari duo yang sempat dikira sudah kehabisan bahan bakar. Bersama vokalis band pop-punk asal Amerika, lagu ini membawa nuansa baru: gitar listrik mentah, drum yang nendang, dan vokal yang terdengar seperti teriakan dari dalam dada. Meski tidak sebesar hits sebelumnya secara angka, “Hope” langsung dicap sebagai lagu paling jujur dan penuh harapan yang pernah mereka buat — terutama karena liriknya lahir dari titik terendah karier dan kehidupan pribadi mereka. BERITA BOLA

Latar Kelam di Balik Nada Cerah: Makna Lagu Hope – The Chainsmokers

Tahun 2018 adalah masa paling berat bagi duo ini. Mereka baru saja dibenci habis-habisan karena proyek album yang dianggap “terlalu eksperimen”, ditambah masalah kesehatan mental, kelelahan tur, dan hubungan pribadi yang berantakan. Salah satu personel sampai mengaku hampir berhenti total dari musik. “Hope” ditulis dalam satu malam di studio rumah, saat mereka berdua sudah mabuk dan hampir menyerah. Alih-alih menulis lagu sedih lagi, mereka malah memilih menulis tentang “besok mungkin masih ada harapan” — bukan karena mereka yakin, tapi karena mereka butuh meyakinkan diri sendiri.

Lirik yang Berteriak “Aku Masih Mau Berjuang”: Makna Lagu Hope – The Chainsmokers

Baris “I would have walked through hell to find another way” dan “But I still believe in hope” adalah pengakuan mentah bahwa mereka sudah di ujung jurang, tapi tetap memilih bertahan. Bagian bridge yang meledak — “Hate me if it feels good, I can’t hear no one else but you” — ditujukan pada kritik, haters, bahkan teman-teman terdekat yang sudah menyerah pada mereka. Mereka tidak minta dimaafkan, hanya minta didengar satu kali lagi. Vokal tamu yang serak-serak basah justru membuat pesan itu terasa lebih nyata: ini bukan harapan yang manis, ini harapan yang berdarah-darah.

Dampak pada Pendengar yang Sedang di Titik Terendah

Begitu dirilis, ribuan orang langsung membanjiri kolom komentar dan pesan pribadi dengan cerita yang sama: baru putus, kehilangan pekerjaan, depresi berat, bahkan pernah mencoba bunuh diri. Banyak yang bilang lagu ini muncul di playlist tepat saat mereka hampir menyerah. “Hope” jadi anthem tak resmi bagi siapa saja yang terbiasa bangun pagi sambil pura-pura kuat, tapi malamnya menangis di kamar mandi. Beat yang membangun perlahan lalu meledak di akhir seperti menggambarkan perjuangan itu sendiri: pelan, melelahkan, tapi tiba-tiba ada cahaya.

Kesimpulan

“Hope” membuktikan bahwa duo ini bukan cuma pembuat lagu dansa, tapi juga manusia yang pernah jatuh terjerembab dan tetap memilih berdiri lagi. Lagu ini bukan janji bahwa semuanya akan baik-baik saja, tapi pengingat bahwa selama kita masih bisa bernyanyi — meski suaranya parau, meski liriknya sederhana — berarti kita belum benar-benar kalah. Di tahun 2025, ketika dunia terasa semakin berat, “Hope” masih berdiri tegak sebagai pengumuman keras: aku mungkin babak belur, aku mungkin takut, tapi aku masih di sini, dan itu sudah cukup untuk hari ini.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *